Kebudayaan
lammang di kabupaten takalar masihlah sangat kental dimana dalam hal ini kami
mengangkat kebudayaan lammang yang berada di kab. Takalar di daerah lantang
yang masih sangat kental dengan budaya A’LAMMANG-nya.
Dimana A’LAMMANG ini adalah upacara
adat yang ditujukan untuk menunjukkan rasa syukur kepada SI PENGUASA
lingkungan, dimana salah satu lingkungannya adalah daerah lantang itu sendiri.
A’LAMMANG biasanya di laksanakan setiap
musim panen dan cara pembakaran dan pembuatannya sangat khas. budaya ini seperti kita ketahui merupakan
bentuk puji dan syukur masyarakat terhadap SI
PENJAGA daerah tersebut. Budaya ini berawal pada saat dimana SI PENJAGA itu adalah seekor buaya yang
bersaudara sebanyak 7 ekor, dimana suatu waktu mereka berpisah sehingga hanya
tinggal 1 ekor saja yang tersisa dan berdomisili di daerah lantang. Ada banyak
sumber mengenai legenda ini. Terjadinya tradisi ini diawali disat ada seorang
manusia yang ingini menyeberangi sungai, yang dimana nama sungai itu ialah
sungai lantang, tetapi orang ini tidak dapat menyeberangi sungai tersebut di
karenakan ia tidak memiliki sampan dan
air sungai mengalir sangat deras, tiba-tiba ada seekor buaya yang ternyata
adalah SI PENJAGA daerah tersebut.
Buaya yang ternyata adalah siluman berkata “jika kau ingin menyeberangi sungai ini
tepuklah air sebanyak 3 kali”. Setelah itu orang tersebut menepuk air
sebanyak 3 kali dan buaya tersebut muncul dan menyeberangkannya ke seberang
sungai. Sehingga untuk membalas budi sang buaya dibuatlah sebuah makanan yang
ditaruh di dalam bambu yang dinamakan LAMMANG yang proses pembuatannya sangat
khas. Dan hasilnya lammang ini dijadikan sebagai tradisi yang dinamakan
A’LAMMANG.
Sekian
sejarah singkat dari tradisi A’LAMMANG di daerah lantang Kab. Takalar semoga
dapat bermanfaat bagi teman-teman sekalian. Sekian
sejarah singkat dari tradisi A’LAMMANG di daerah lantang Kab. Takalar semoga
dapat bermanfaat bagi teman-teman sekalian.
can u give me some explain about lammang? what is that?
ReplyDelete